Jakarta, 2025 — Namanya mungkin belum sepopuler Elon Musk atau Jeff Bezos, tapi trust us, Lucy Guo bukan sekadar “founder biasa.” Perempuan berdarah Asia-Amerika ini resmi masuk jajaran wanita terkaya dunia tahun 2025 — dan ya, dia mencapainya bukan lewat warisan, tapi lewat otaknya (dan sedikit bumbu hacker life-style).
Lucy Guo, co-founder Scale AI, dan kini CEO dari beberapa startup visioner, adalah contoh nyata bahwa menjadi “cewek techie” itu bisa jadi kartu AS dalam permainan dunia miliaran dolar. Di usianya yang belum menyentuh 35 tahun, Guo telah mengantongi kekayaan yang membuat kita semua mempertimbangkan ulang keputusan drop-out dari coding bootcamp.
👩💻 Girlboss 2.0 yang Nggak Main-main
Lucy dikenal bukan cuma karena jeniusnya di bidang AI dan data, tapi juga karena gaya hidupnya yang “anti-korporat.” Ia sering terlihat bekerja dari mana saja: dari Miami sampai Bali, dari laptop ke jet pribadi. Dengan hoodie, kopi dingin, dan mindset “build fast, break things,” Lucy membawa aura baru dalam dunia startup yang maskulin dan kaku.
Ia mendirikan beberapa venture baru lewat Backend Capital, dan bahkan bikin program akselerator buat para coder jalanan. Visi dia jelas: “Ubah dunia, dan pastikan orang cerdas nggak stuck kerja di korporat membosankan.”
🧠🚀 Kunci Sukses? Jadi Diri Sendiri. Dan Kode Secepat Mungkin.
Dalam wawancara terbarunya, Lucy bilang, “Saya lebih percaya pada kecepatan eksekusi daripada teori sempurna.” Tidak heran kalau perusahaan yang ia bangun selalu “ngebut” ke pasar. Ia juga dikenal suka mendanai startup dengan ide nyeleneh tapi potensial — dari AI buat deteksi stres sampai fintech buat pekerja lepas.
Oh ya, jangan lupakan satu hal: Lucy juga mengakui bahwa membangun kekayaan bukan berarti harus jadi “serius 24/7.” Ia punya gaya nyentrik, menyukai seni digital, dan tidak ragu menyuarakan opini tentang kesetaraan gender di industri teknologi.
🌐 Miliarder, Tapi Tetap Real
Lucy Guo bukan hanya simbol generasi baru tech mogul, tapi juga lambang bahwa being different is your power. Saat dunia tech masih memperdebatkan siapa yang bisa duduk di kursi CEO, Lucy sudah naik level — dari bangun perusahaan, jadi angel investor, hingga inspirasi bagi Gen Z tech builders di seluruh dunia.
Tahun 2025, dia masuk daftar Forbes Women Billionaires — dan kita semua tahu, ini baru permulaan.
🗯️ Fun Fact:
Lucy pernah bilang, “Kalau kamu punya ide gila dan bisa coding, kamu nggak butuh izin siapa pun buat bikin sejarah.”
Dan… dia membuktikannya sendiri.























