Aceh Daerah Modal Bukan Sekadar Julukan — Ini Fakta Nyata!

485

 

“Kalau hari ini kita bisa update status di negeri merdeka, jangan lupa: Aceh dulu yang jadi ‘modal awal’ republik ini berdiri.”


🎯 Kenapa Penulis Tertarik?

Karena… jujur aja, banyak banget dari kita — generasi milenial & Gen-Z — tahu Aceh itu punya sejarah panjang, tapi nggak ngerti kenapa disebut “daerah modal.”
Modal tuh modal apa? Kayak startup gitu?
Yes, semacam itu. Tapi jauh lebih serius dan berdarah-darah.


📅 1948: Saat Bung Karno Datang “Ngutang” ke Aceh

Bung Karno datang ke Banda Aceh dari tanggal 15–20 Juni 1948, bukan buat liburan.
Beliau datang dengan satu misi penting: meminta bantuan untuk Republik Indonesia yang lagi nyaris tumbang.
Waktu itu Belanda udah mulai galak lagi, dan posisi Indonesia di mata dunia juga masih rapuh.

Di Hotel Aceh (dulu namanya Kutaraja), Bung Karno bicara jujur ke tokoh-tokoh Aceh:

“Kami butuh bantuan. Bahkan, kami butuh pesawat. Kalau belum ada jawaban malam ini, saya gak mau makan.”

Drama? Bisa jadi.
Tapi efeknya luar biasa. Para tokoh Aceh sepakat: kita bantu!

Hasilnya?
Dari sumbangan masyarakat Aceh terkumpul cukup dana untuk beli dua pesawat: RI-001 & RI-002 Seulawah.


📢 Blang Padang: Tempat Bung Karno Lontarkan Julukan “Daerah Modal”

Besoknya, Bung Karno tampil di Blang Padang dan menyampaikan orasi politik yang membara.
Isinya bukan cuma terima kasih, tapi juga deklarasi spiritual:

“Saya datang dari jauh untuk cari inspirasi. Aceh adalah tempat para syuhada, tempat para pejuang. Kalian ini modal utama Republik.”

🎤 Mic drop.


📻 Radio Rimba Raya: Influencer Zaman Revolusi

Di tengah hutan Aceh Tengah, Radio Rimba Raya mengudara sebagai “influencer pertama Republik Indonesia.”
Fungsinya:

  • Menyebarkan berita kalau Indonesia masih hidup meski Belanda bilang “udah tamat”
  • Melawan propaganda Belanda/NICA
  • Ngebantu biar dunia tahu bahwa Indonesia masih eksis

📡 Lokasinya sekarang masuk wilayah Kabupaten Bener Meriah.
Dan yes, radio ini yang bikin dunia tahu: “Indonesia belum kalah, bro.”


📜 Aceh dan Bahasa Indonesia: Jejaknya Udah Dari Zaman Kerajaan

Bahasa Indonesia bukan muncul dari Google Translate.
Bahasa ini punya akar kuat dari Bahasa Melayu Pasai — yang eksis di masa Kerajaan Samudera Pasai, abad ke-13.

📖 Dari buku-buku klasik, kitab fiqih, tasawuf, sampai sastra, Aceh jadi pusat produksi ilmu dan bahasa.
Karya-karya dari ulama Aceh jadi referensi utama se-Asia Tenggara.

Contohnya?

  • Kitab Tib (pengobatan)
  • Kitab Tauhid
  • Kitab Sufi dan Sastra Religius

Kerajaan Samudera Pasai bahkan berperan menyebarkan Islam dan budaya Melayu ke Jawa, lewat tokoh macam Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak, yang dikenal sebagai pelopor dakwah di Pulau Jawa.


💥 Kesimpulan: Aceh Bukan Cuma “Daerah Modal”, Tapi…

📌 Daerah yang:

  • Mendanai Republik saat semua angkat tangan
  • Menjaga eksistensi Indonesia lewat udara dan udara (literally: radio dan pesawat)
  • Membidani bahasa nasional
  • Menjadi simbol kekuatan spiritual dan budaya

🧠 Buat Milenial & Gen-Z: Waktunya “Melek Sejarah”

Jangan biarkan sejarah cuma jadi nama jalan.
Kalau kamu orang Aceh atau cinta Indonesia, kamu harus tahu:

Aceh itu bukan cuma sejarah — tapi tulang punggung dari cerita kemerdekaan.

Belajar sejarah bukan soal hafalan, tapi soal mengenali identitas.
Karena bangsa yang besar, adalah bangsa yang nggak amnesia sejarah.(*)