🎙️ Bung Tomo: Dari Pahlawan Surabaya Jadi “Musuh” Orde Baru
Kalau kamu kira Bung Tomo cuma dikenal karena orasinya yang legendaris di Surabaya, tunggu dulu—ada plot twist yang nggak banyak orang tahu: pahlawan ini sempat dipenjara oleh rezim Soeharto!
🛑 Kenapa Bisa Dipenjara?
- Tanggal 11 April 1978, Bung Tomo resmi ditahan di Penjara Nirbaya, Pondok Gede, atas tuduhan subversi dan “menghasut mahasiswa”
- Pasalnya, ia lantang kritik proyek mega Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang katanya bikin pengusaha disuruh nyumbang 10% keuntungan usaha mereka untuk proyek itu
- Bung Tomo juga nggak segan ngebongkar kongkalikong antara penguasa dan korporasi—buat Orde Baru wajar aja bikin mereka gerah
🧱 Di Balik Jeruji Besi
- Bung Tomo ternyata nggak patah semangat di sel. Malah beliau makin dekat sama Tuhan, rutin sholat, dan muncul sebagai sosok yang penuh ketenangan jiwa
- Dia bahkan sampai meneteskan air mata saat bendera Merah Putih dikibarkan dalam peringatan 17 Agustus di penjara—benderanya bikinan istrinya sendiri, lho
- Di kamar tahanan ikut juga rekan netizen kritis: Ismail Sunny dan Mahbub Djunaidi, keduanya dipenjara karena kasih suara kritis mereka juga
✅ Akhir yang Berakhir Baik (Agak)
- Setelah ~1 tahun, tepatnya 9 April 1979, Bung Tomo dan kawan-kawan dibebaskan karena masa tahanan subversi memang “paling lama setahun”
- Begitu keluar, beliau nongol paling epic dengan aksi heroik: menggendong istri Sulistina di kantor Kejaksaan Agung sebagai ungkapan cinta dan rasa syukur.
🕊️ Legenda yang Tak Pernah Padam
Bung Tomo akhirnya wafat saat menunaikan ibadah haji pada 7 Oktober 1981 di Arafah, dan jenazahnya dibawa pulang ke Surabaya. Baru ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 2008
✨ Kesimpulan Pop-Kulturanya
Bung Tomo itu bukan cuma “suara kemerdekaan”—ia juga suara kritis yang bikin Orde Baru gemetaran. Dipenjara bukan bikin bungkam, tapi justru makin mempertegas rekam jejak keberaniannya. Dia buktiin kalau suaranya tetep bergema, meski harus di balik jeruji.
Kalau kamu suka kisah legendaris yang bold, jalan tikus, tapi ngena, ini dia: Bung Tomo—si orator api yang tak pernah terbakar. (*)























